Ricky Brahmana
    • ☗
    • Blog
    • Story
    • Coffee Break
    • Talk to Me
Skip to content

Mengucapkan atau Tidak Mengucapkan

Posted byRicky 25 December 201725 December 2017 Leave a comment on Mengucapkan atau Tidak Mengucapkan

Kalau Shakespeare punya dilema To Be or Not To Be, orang-orang di negaraku juga punya dilema mengucapkan atau tidak mengucapkan selamat natal.

Well, buatku diucapkan atau tidak nggak pernah jadi soal. Karena apalah artinya ucapan selamat kalau yang mengucapkan tidak benar-benar serius dalam memberi selamat. Bahkan tanggal ulang tahunku pun sengaja nggak kutampilkan di media sosial. Aku nggak mau orang mengucapkan selamat hanya karena “diingatkan” oleh media sosial dan kebiasaan.

Oke, kembali ke urusan natal. Buatku mengucapkan selamat natal ini nggak perlu jadi perdebatan. Kalau diucapkan ya silakan, tidak diucapkan juga nggajmk mengurangi makna apapun untuk yang merayakannya.

Justru dengan memaksa dan mengomentari batasan orang untuk tidak mengucapkan, kita memaksa mereka untuk paling tidak meng-aknowledge hari spesial itu. Lha kalau mereka memang tidak menganggap hari itu spesial, ya sudah. Toh nggak semua orang menganggap hari ulangtahun kita itu spesial dan pantas mendapat ucapan selamat.

Tapi terlepas dari itu, masalah sebenarnya muncul karena ada diskriminasi. Ketika hari “spesial” lain mereka acknowlede, kenapa natal harus dapat perlakuan berbeda?

Entahlah.

Selamat Natal 2017, dan menyambut tahun 2018. Perkiraanku, tahun depan pasti akan luar biasa baik.

ShareTweetSubscribe
Tags: 2020, abadi, adsense, agama, author, bahagia, berbeda, birthday boy, birthday girl, blessing, blog, book, Brospective, bumi bulat, cerpen, christmas, cita-cita, coffee break, confident, contemporary, coronavirus, covid19, dirumahaja, fake it until you make it, follow your passion, freelance, freelancer, future, hamil, happiness, happy birthday, hasrat, hidup, identity, imaginary, imajiner, immortality, indonesia, jujur, kaesang, karya, konten receh, kopi, life, make it until you made it, manusia, mario teguh, married life, masa depan, men and boys, menemukan passion, merantau, mimpi, minimalism, minimalist, modern art, motivasi, natal, nyata, orangtua, original, paruh waktu, passion, passion trap, passionate, penulis, perangkap, percaya diri, pindahan, Podcast, prasangka, pregnancy, prioritas, priority, random, reality, rezeki, rumah baru, seni, seni kontemporer, sia-sia, siblings, sifat, social distancing, stephen hawking, stories, sukacita, superpower, takhyul, trait, ugly truth, ulang tahun, unik, youtube,

Post navigation

Previous Post Previous post:
Being Real
Next Post Next post:
Almost Due – Our Pregnancy Short Story

No comments

Write a Reply or Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Ricky Brahmana
Top