Ugly Truth : People Don’t Care
Hey guys.
Ada yang tahu dimana Mario Teguh sekarang? Kira-kira dia kerja apa ya sekarang? Nggak pernah kelihatan di TV lagi. Nggak pernah update Facebook lagi sama istrinya. Masih sering ke luar negeri nggak dia ya?
Cuma perlu satu kasus. Cuma perlu satu kesalahan dari seorang Mario Teguh, dari orang “super” ke random someone yang sampai sekarang belum recovered dari masalah anaknya yang datang entah dari mana.
Baru-baru ini, Kaesang – anak bungsu presiden Jokowi – dilaporin orang Bekasi karena ngomong “ndeso” di YouTube.
Jujur aja, bukan cuma dia yang geram sama ulah bocah-bocah yang pawai sambil teriak “bunuh Ahok.” Banyak status FB/Twitter/IG, blogger, vlogger atau apalah namanya yang aktif di sosial media yang marah karena kebodohan orang yang men-inisiasi kegiatan itu.
Anak-anak kecil nggak akan punya ide untuk bilang bunuh kalau nggak disuruh. Atau anggaplah mereka memang bilang itu atas kesadaran diri sendiri, kalau orang dewasa yang ada di sana waras, nggak akan mungkin dibiarkan.
Kalau aku ada disana, dan negara ini nggak terlalu sensitif sama agama, kusuruh bubar, kusuruh pulang ke rumah masing-masing. Tapi you know lah. Jadi kita skip aja bagian itu.
Pertanyaannya, kenapa cuma dia yang diadukan?
Alasannya sederhana. People don’t care about you, until you make a mistake.
Sepanjang karirnya sebagai YouTuber, Kaesang belum pernah bikin kesalahan yang layak dicekal.
Orang-orang yang nggak suka sama dia belum punya senjata untuk menyerang dia, karena selama ini videonya jarang ada yang serius. Seingatku cuma ada satu yang dikasih judul “Bapak Minta Proyek” dan reaksi video bocah-bocah itu ada di dalamnya.
Balik lagi ke Mario Teguh.
Terlepas dari pro-kontra, fans dan hater, jujur aja menurutku dia sudah berbuat banyak untuk Indonesia.
Untuk banyak orang, acaranya membuat mereka termotivasi. Dan acara TVnya itu jauh lebih bermanfat dari lawakan garing menjurus mesum di stasiun-stasiun TV lain.
Kaesang dengan channel YouTubenya yang ditonton ratusan ribu sampai jutaan orang tiap video bisa menghancurkan image seorang anak Presiden yang “tertutup” dan nggak bisa dijangkau publik.
Dia bisa membuat banyak YouTuber dapat kesempatan masuk istana, merekam kegiatan presiden, bahkan membuat Pak Jokowi punya channel YouTube dan vlog sendiri.
Tapi tetap aja. Orang nggak peduli “kebaikan” yang dia buat. Dibalik banyaknya fans seseorang, ada lebih banyak lagi hater yang tujuan utamanya mencari-cari kesalahaan.
One little misstep and you are done.
Yang namanya public figure di Indonesia, ibarat orang lagi jalan di atas kaca. Salah jalan sedikit saja, kakinya jebol.
Sakit memang, tapi nggak bisa dibantah ini jadi salah satu alasan kenapa banyak orang yang nggak mau berkarya, nggak mau berkomentar, nggak mau mengeluarkan opini dan pendapat hanya karena takut dicekal.
Akhirnya, karena orang pintar nggak mau ngomong, orang bodoh merajalela. Karena orang baik lebih memilih diam, orang jahat jadi pegang kendali.
This is an Ugly truth.